Selasa, 13 Januari 2015

Yogyakarta Aku Bermimpi

Yogyakarta bukanlah kota yang menjadi impian saya untuk melanjutkan studi dan mengejar cita cita. Namun mau berkata apa saat takdir menuntunku untuk bersahabat dengan kota ini dan mulai melanjutkan hidup tanpa keluarga disini. Sesuai dengan jargon yang digadangnya yaitu "Jogja Berhati Nyaman" tak dipungkiri kota ini memang memberikan rasa nyaman bagu siapapun yang menginjakkan kaki disini termasuk saya. Di kota ini lah saya mulai berjuang untuk mengejar cita cita dan impian saya. Banyak kisah yang telah saya lalui selama saya hidup di kota ini. Tak hanya suka, duka pun sering kali saya rasakan. Tak jarang kota ini menjadi saksi saat air mata saya mengalir merasakan lelah dan berat harus menjalani hidup sendiri tanpa keluarga. Banyak yang harus dikorbankan untuk mewujudkan mimpi saya, termasuk harus merelakan waktu berharga beesama keluarga tercinta. Tak jarang juga tangis saya pecah karena kerinduan saya kepada keluarga dan membayangkan seandainya saya tidak sendiri melanjalani hari hari yang berat disini. Di kota ini pula saya merasakan sakitnya jatuh berkali kali karna kegagalan. Namun dengan semua yang telah saya lalui tanpa sadar menjadikan saya pribadi yang kuat. Entah mengapa seiring berjalannya waktu, saat saya meninggalkan kota ini ada kerinduan yang memaksa saya untuk 'pulang'. Ah tanpa sadar saya sudah menganggap Yogya adalah rumah kedua saya. Dimana saya ingin pulang tiap kali rindu dan merasa lelah. Dan ini semakin menguatkan tekad saya untuk mengejar segala impian saya di kota ini. Yogyakarta, aku bermimpi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar